Klub papan tengah Liga Inggris Su8nderlan yakin bisa menggantikan dominasi popularitas Manchester United di Afrika.
Menurut Manajer Sunderland Martin O'Neill, MU bakal meredup populatitasnya di Afrika setelah Sunderland resmi memiliki sponsor baru. Tulisan 'Invest in Africa' bakal tertera di dada kostum Sunderland selama dua tahun.
'Invest in Africa' adalah gerakan nirlaba tersebut dibuat oleh perusahaan-perusahaan di Afrika untuk mendorong investasi di benua hitam tersebut. Aidan Heavey, Direktur Eksekutif Tullow Oil, sebuah perusahaan yang menjadi motor gerakan itu sesumbar bangga karena telah menjadi sponsor Sunderland.
"Sunderland akan jadi klub nomor satu di Afrika," ujar Aidan seperti dikabarkan The Sun.
"Para sponsor perusahaan bekerja dengan sekolah-sekolah, memberikan bola dan kaos untuk Sunderland.
"Saat ini kami memang belum berada di tempat teratas, MU memang masih yang terbesar, tapi Sunderland akan jadi lebih terkenal," katanya.
Meski begitu, Sunderland belum mengungkapkan nilai kontrak baru sponsor dari Afrika tersebut.
Tapi menurut Ketua Sunderland Ellis Short, sponsor baru dari Afrika itu menandai awal baru, setelah musim-musim sebalumnya 'The Balck Cats' Selalu mengecewakan.
Sunderland pernah mencapai posisi ranking 9 di klasemen Liga Primer. Tapi sejak O'Neill diangkat pada bulan Desember, mereka akhirnya hanya berhasil finis di ranking 13 klasemen.
"Namun ini akan jadi patokan baru untuk klub komersial. Afrika mempunya 300 juta penonton per pertandingan," katanya.
"Kami akan hidup dengan aturan keuangan fair play sehingga pengeluaran kita akan dibatasi oleh pemasukan.
Dia berjanji, di musim depan timnya akan tampil lebih baik.
"Kami tidak senang dengan finish di urutan 13. tidak sama sekali.
"Kami ingin menjadi baik dalam 10 besar. Ada tekanan besar untuk melakukannya, baik dari para penggemar dan kebutuhan ekonomi untuk tetap bisa terlibat di Liga Premier," tandasnya.
Menurut Manajer Sunderland Martin O'Neill, MU bakal meredup populatitasnya di Afrika setelah Sunderland resmi memiliki sponsor baru. Tulisan 'Invest in Africa' bakal tertera di dada kostum Sunderland selama dua tahun.
'Invest in Africa' adalah gerakan nirlaba tersebut dibuat oleh perusahaan-perusahaan di Afrika untuk mendorong investasi di benua hitam tersebut. Aidan Heavey, Direktur Eksekutif Tullow Oil, sebuah perusahaan yang menjadi motor gerakan itu sesumbar bangga karena telah menjadi sponsor Sunderland.
"Sunderland akan jadi klub nomor satu di Afrika," ujar Aidan seperti dikabarkan The Sun.
"Para sponsor perusahaan bekerja dengan sekolah-sekolah, memberikan bola dan kaos untuk Sunderland.
"Saat ini kami memang belum berada di tempat teratas, MU memang masih yang terbesar, tapi Sunderland akan jadi lebih terkenal," katanya.
Meski begitu, Sunderland belum mengungkapkan nilai kontrak baru sponsor dari Afrika tersebut.
Tapi menurut Ketua Sunderland Ellis Short, sponsor baru dari Afrika itu menandai awal baru, setelah musim-musim sebalumnya 'The Balck Cats' Selalu mengecewakan.
Sunderland pernah mencapai posisi ranking 9 di klasemen Liga Primer. Tapi sejak O'Neill diangkat pada bulan Desember, mereka akhirnya hanya berhasil finis di ranking 13 klasemen.
"Namun ini akan jadi patokan baru untuk klub komersial. Afrika mempunya 300 juta penonton per pertandingan," katanya.
"Kami akan hidup dengan aturan keuangan fair play sehingga pengeluaran kita akan dibatasi oleh pemasukan.
Dia berjanji, di musim depan timnya akan tampil lebih baik.
"Kami tidak senang dengan finish di urutan 13. tidak sama sekali.
"Kami ingin menjadi baik dalam 10 besar. Ada tekanan besar untuk melakukannya, baik dari para penggemar dan kebutuhan ekonomi untuk tetap bisa terlibat di Liga Premier," tandasnya.
Selamat berbagi ke: